
KAPSUL4D,Bandung, 30 Agustus 2025 — Sepanjang tahun 2025, Jawa Barat tercatat mengalami 1.025 kejadian bencana yang didominasi oleh banjir, longsor, dan angin kencang. Data tersebut disampaikan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang menyoroti tingginya angka bencana di wilayah Jawa Barat dibanding provinsi lain.
Kepala Basarnas Bandung, Arif Prasetyo, menyebut kondisi geografis Jawa Barat yang dikelilingi pegunungan serta curah hujan tinggi menjadi faktor utama tingginya risiko bencana. “Hampir setiap pekan ada laporan bencana, mulai dari longsor di daerah perbukitan, banjir di kawasan dataran rendah, hingga peristiwa angin kencang,” ujarnya.
Melihat tingginya frekuensi bencana, Basarnas mengajak masyarakat untuk tidak hanya bergantung pada aparat, tetapi juga ikut menjadi penyelamat di lingkungan masing-masing. Program ini disebut sebagai Community Rescue, di mana warga diberikan pelatihan dasar pertolongan pertama, evakuasi mandiri, hingga cara menghadapi situasi darurat.
Menurut Arif, keterlibatan masyarakat akan mempercepat proses penyelamatan saat bencana terjadi. “Seringkali yang pertama tiba di lokasi bukan tim penyelamat, tapi warga sekitar. Jika mereka punya keterampilan dasar, maka banyak nyawa bisa diselamatkan sebelum bantuan datang,” tambahnya.
Sementara itu, BPBD Jawa Barat menegaskan bahwa potensi bencana masih tinggi hingga akhir tahun, terutama dengan adanya prediksi cuaca ekstrem dari BMKG. Masyarakat diminta untuk lebih waspada, tidak tinggal di lokasi rawan longsor, serta memperhatikan peringatan dini yang diumumkan secara resmi.
Basarnas juga membuka peluang bagi warga untuk menjadi relawan penyelamat dengan mengikuti pelatihan yang rutin digelar di berbagai kabupaten/kota. “Kami berharap masyarakat tidak hanya menjadi korban, tetapi juga bisa menjadi bagian dari penyelamat,” kata Arif.
Ingin informasi lebih lanjut kunjungi KAPSUL CUAN.