
KAPSUL4D,Kendari, Sulawesi Tenggara – Hujan deras yang mengguyur Kota Kendari sejak Sabtu (29/6) malam mengakibatkan meluapnya Sungai Wanggu, salah satu sungai besar di kota tersebut. Akibatnya, banjir merendam permukiman warga di sejumlah kelurahan, menyebabkan 176 kepala keluarga (KK) terdampak dan puluhan rumah tergenang air dengan ketinggian mencapai 1 meter.
Banjir ini menjadi salah satu yang terparah dalam beberapa bulan terakhir di wilayah tersebut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari langsung bergerak cepat melakukan evakuasi dan pendataan terhadap warga yang terdampak.
Luapan Sungai Wanggu Picu Genangan Luas
Berdasarkan laporan dari BPBD Kendari, luapan Sungai Wanggu terjadi pada Minggu dini hari (30/6), tak lama setelah hujan lebat mengguyur kota selama lebih dari 6 jam nonstop. Sungai yang melintasi beberapa kawasan padat penduduk ini tidak mampu menampung debit air, sehingga air melimpah ke permukiman warga di bantaran sungai.
Kelurahan yang terdampak paling parah antara lain:
- Kelurahan Lepo-Lepo
- Kelurahan Kambu
- Kelurahan Anduonohu
- Kelurahan Mokoau
“Data sementara yang kami terima, sebanyak 176 kepala keluarga terdampak banjir ini. Sebagian mengungsi ke rumah kerabat, sisanya memilih bertahan di lantai dua rumah atau titik yang lebih tinggi,” ujar Kepala BPBD Kendari, Suhardin, kepada wartawan.
Warga Kehilangan Harta Benda, Air Belum Surut
Selain rumah warga yang tergenang, banjir juga merusak perabotan rumah tangga dan memutus akses jalan di beberapa titik. Di beberapa lokasi, air bahkan masih bertahan hingga Senin pagi (1/7), membuat warga kesulitan beraktivitas.
“Kasur, lemari, kulkas semua rusak. Air masuk cepat sekali malam itu, kami tidak sempat selamatkan apa-apa,” kata Rini (43), warga Kelurahan Kambu, sambil memperlihatkan kondisi rumahnya yang penuh lumpur.
Warga mengaku banjir kali ini datang lebih besar dan cepat dibanding sebelumnya. Banyak yang menduga adanya penyempitan aliran sungai dan pembangunan tanpa drainase menjadi faktor pemicu meluapnya air.
Pemerintah Turunkan Bantuan dan Lakukan Evakuasi
Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Sosial telah mulai menyalurkan bantuan logistik seperti makanan siap saji, selimut, air bersih, serta tenda darurat bagi warga yang mengungsi. Sementara BPBD masih melakukan pendataan lanjutan dan menyiagakan tim untuk kondisi cuaca ekstrem lanjutan.
“Kami sudah siagakan posko siaga banjir dan berkoordinasi dengan pihak kelurahan. Kami juga meminta warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai agar tetap waspada jika hujan kembali turun,” tambah Suhardin.
BMKG: Curah Hujan Masih Tinggi Hingga Pekan Depan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara memperingatkan bahwa wilayah Kendari masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama sepekan ke depan. Masyarakat diimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan dan segera melapor jika terjadi tanda-tanda luapan air.
“Curah hujan tinggi disebabkan oleh tekanan rendah di wilayah timur Indonesia. Potensi banjir dan longsor masih harus diwaspadai, terutama di daerah-daerah bantaran sungai,” jelas Kepala BMKG Kendari, Rizky Ramadhan.
Ingin informasi lebih lanjut kunjungi KAPSUL CUAN.