
KAPSUL4D Padang – Polisi terus mendalami penyelidikan terkait kecelakaan maut yang melibatkan bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Jalan Tol Padang–Sicincin, Sumatera Barat. Insiden tragis tersebut menewaskan sejumlah penumpang dan membuat belasan lainnya luka-luka. Hingga kini, keberadaan sopir bus masih misterius karena kabur usai kejadian.
4 Saksi Sudah Diperiksa
Kasat Lantas Polres Padang Pariaman, AKP [Nama Pejabat], mengatakan bahwa pihaknya sudah memeriksa empat orang saksi untuk mengungkap kronologi kecelakaan. Para saksi terdiri dari penumpang yang selamat serta warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
“Empat saksi sudah kita mintai keterangan. Mereka memberikan gambaran awal bagaimana bus bisa hilang kendali hingga menabrak pembatas jalan,” ujarnya, Selasa (9/9/2025).
Sopir Bus Melarikan Diri
Polisi menyebut sopir bus ALS diduga melarikan diri sesaat setelah kecelakaan. Aparat kepolisian kini melakukan pengejaran. Identitas pengemudi sudah dikantongi dan statusnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
“Kami sudah tahu identitasnya. Saat ini tim sedang melakukan pencarian untuk membawa yang bersangkutan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegas AKP [Nama Pejabat].
Kronologi Singkat
Berdasarkan keterangan awal, bus ALS melaju dari arah Padang menuju Sicincin dengan kecepatan tinggi. Diduga sopir hilang kendali sehingga kendaraan menabrak pembatas jalan tol. Kerasnya benturan membuat sebagian besar penumpang terhempas dan menyebabkan korban jiwa.
Langkah Lanjutan Polisi
Selain memburu sopir, polisi juga akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan serta memeriksa kondisi bus, termasuk kelayakan jalan dan rem kendaraan. Hasil pemeriksaan nantinya akan dijadikan dasar untuk penetapan tersangka.
“Kita akan mendalami kemungkinan adanya kelalaian, baik dari pengemudi maupun pihak perusahaan otobus,” tambahnya.
Duka Bagi Keluarga Korban
Kecelakaan maut ini menambah daftar panjang insiden lalu lintas di jalur tol baru Sumatera Barat. Pihak kepolisian mengimbau agar perusahaan otobus meningkatkan pengawasan terhadap sopir, termasuk kesehatan dan jam kerja, demi keselamatan penumpang.