
kapsul4d Gaza, 6 Juli 2025 — Sebuah serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi di Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk wanita dan anak-anak. Serangan tersebut terjadi pada pagi hari ketika ribuan warga sipil sedang berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi kemanusiaan.
Sekolah yang menjadi sasaran serangan ini berada di kawasan yang sudah padat dengan pengungsi akibat eskalasi kekerasan yang terus meningkat di Gaza sejak beberapa bulan terakhir. Menurut sumber lokal, serangan udara itu menghancurkan bagian depan gedung sekolah, yang memaksa tim penyelamat bekerja keras untuk mengevakuasi korban yang terperangkap di reruntuhan.
PBB dan organisasi-organisasi kemanusiaan segera mengecam serangan tersebut dan menyerukan agar pihak-pihak yang terlibat dalam konflik menghormati hukum internasional yang melarang penargetan fasilitas sipil, termasuk tempat penampungan pengungsi.
“Serangan ini menggarisbawahi betapa rentannya warga sipil di Gaza, yang terjebak dalam konflik yang terus berlanjut tanpa solusi yang jelas,” ujar juru bicara PBB dalam sebuah pernyataan. “Kami meminta agar kedua belah pihak menahan diri dan mengutamakan perlindungan warga sipil.”
Israel, di sisi lain, mengklaim bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai bagian dari operasi militer untuk menanggulangi kelompok militan yang bersembunyi di kawasan sipil. Namun, banyak pihak mengkritik serangan tersebut sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan konvensi internasional.
Jumlah korban tewas diperkirakan masih dapat meningkat karena banyaknya korban yang mengalami luka-luka serius. Kondisi medis di Gaza juga semakin sulit mengingat terbatasnya akses terhadap obat-obatan dan peralatan medis.
Dengan situasi yang semakin memburuk, masyarakat internasional semakin terdesak untuk menemukan solusi damai guna menghentikan kekerasan yang telah berlangsung bertahun-tahun di wilayah tersebut.