
Momen Bersejarah di PKB ke‑47
KAPSUL4D,pada Kamis malam, 10 Juli 2025, Komunitas Seni Sundaram asal Banjar Kutuh, Desa Sayan (Ubud, Gianyar) tampil mewakili Kabupaten Gianyar pada ajang Lomba Gong Kebyar Dewasa di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, bagian dari rangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke‑47
Membawa Semangat Budaya Lokal
Penampilan dimulai dengan tabuh Nem Lelambatan “Cepaka Puyung”—mengambil inspirasi dari pohon cempaka yang dianggap suci serta simbol kehidupan dan keabadian. Sanggar ini memilih simbol kuat yang mewakili harmoni antara alam dan warisan leluhur
Lalu disusul Tari Kreasi “Kebyar Dangklung”, adaptasi dari kesenian angklung kocok yang berkembang sejak tahun 1930-an oleh komunitas Banjar Kutuh. Kolaborasi antara gerakan tari dan aksen alat musik angklung menciptakan suasana yang energik dan penuh getaran budaya lokal
Sebagai penutup, mereka menampilkan Fragmentari “Tuan Sayan”, sebuah karya yang terinspirasi dari hubungan persahabatan antara komponis asing Collin McPhee (dikenal dengan julukan “Tuan Sayan”) dan I Sampih, seorang seniman muda Bali. Kisah mereka pun diangkat sebagai penghargaan terhadap perjalanan lintas budaya serta cinta pada seni
Pujian dari Pejabat dan Masyarakat
- Cokorda Bagus Lesmana Trisnu, Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar, menyebut penampilan Sundaram sebagai bukti generasi muda masih menjadi garda terdepan dalam menjaga dan mengembangkan budaya—tidak hanya piawai secara teknis tetapi juga menyertakan jiwa seni yang kuat
- Anak Agung Gde Mayun, Wakil Bupati Gianyar, turut hadir dan menyaksikan langsung, menemani ribuan penonton yang memadati venue malam itu
- Masyarakat lokal menyatakan antusias: ribuan warga hadir di Open Stage Balai Budaya Gianyar sebagai ajang pemanasan sebelum penampilan final di PKB
Makna Penting Penampilan Ini
- Penghormatan terhadap warisan: memilih tema cempaka, angklung, dan kisah persahabatan lintas budaya menunjukkan kedalaman pemaknaan dalam seni.
- Regenerasi budaya: penampilan memberi harapan bahwa generasi muda tetap terlibat aktif dalam menjaga budaya lokal.
- Pemersatu komunitas: kolaborasi seni ini menyatukan pelaku seni, pemerintah, dan masyarakat—membangun sinergi yang positif.
Ingin informasi lebih lanjut kunjungi KAPSUL CUAN.