Skip to content

KAPSUL4D LOUNGE

Platform Berita Digital Terupdate 2025

KAPSUL4D
Primary Menu
  • BERITA BOLA
    • BERITA VIRAL
    • OTOMOTIF
    • BERITA TEKNOLOGI
  • JADWAL BOLA
  • PREDIKSI BOLA
  • PREDIKSI TOGEL
  • LOGIN KAPSUL4D
Daftar
  • Home
  • SAINS
  • Fosil Plesiosaur, Dinosaurus Baru, dan Evolusi Serangga Raksasa
  • SAINS

Fosil Plesiosaur, Dinosaurus Baru, dan Evolusi Serangga Raksasa

Admin Agustus 5, 2025

Fosil Plesiosaur, Dinosaurus Baru, dan Evolusi Serangga Raksasa: Terobosan Paleontologi 2025

KAPSUL4D Berlin, Jerman — Para ilmuwan paleontologi dari Jerman, Argentina, dan Jepang mengumumkan serangkaian penemuan fosil besar yang menjanjikan pembaruan dalam pemahaman kita tentang evolusi makhluk purba. Dari fosil plesiosaur laut prasejarah, hingga dinosaurus herbivora berukuran kecil, hingga serangga raksasa bersayap yang menyerupai predator udara, dunia sains kembali dikejutkan dengan penemuan-penemuan penting ini.


Fosil Plesiosaur: Penguasa Laut Jurassic

Tim dari Museum Sejarah Alam Stuttgart berhasil merekonstruksi hampir lengkap kerangka plesiosaur, predator laut raksasa yang hidup lebih dari 145 juta tahun lalu di era Jurassic. Fosil ini ditemukan di wilayah Langenaltheim, Bavaria, sebuah lokasi yang terkenal dengan endapan batu kapur kuno.

“Ini adalah salah satu spesimen paling utuh yang pernah kami temukan di Eropa,” ujar Dr. Helena Brückner, kepala tim penelitian.

Plesiosaur ini memiliki panjang sekitar 7 meter, leher panjang ikonik, dan kemungkinan merupakan pemangsa utama di laut dangkal tropis purba. Analisis isotop pada gigi mengindikasikan pola makan fleksibel, bahkan menunjukkan bahwa spesies ini bisa berburu ke dasar laut dangkal.


Dinosaurus Baru: Herbivora Mini dari Patagonia

Sementara itu, dari Patagonia, Argentina, peneliti mengumumkan penemuan dinosaurus baru yang dinamai Minimocursor patagoniensis, artinya “pelari kecil dari Patagonia.” Fosil ini memiliki panjang tubuh hanya 1,2 meter dan hidup sekitar 90 juta tahun lalu, menjadikannya salah satu ornithopoda terkecil yang pernah ditemukan di kawasan itu.

“Penemuan ini penting karena menunjukkan bahwa ekosistem dino tidak hanya didominasi raksasa—ada juga spesies kecil yang sangat adaptif,” jelas Dr. Julio Aranda, paleontolog lokal.

Fosil menunjukkan struktur kaki belakang yang kuat, menandakan kemampuan lari cepat dan manuver tajam. Ini memberi gambaran bahwa dinosaurus kecil bisa menghindari predator besar dengan kecepatan.


Serangga Raksasa: Rekonstruksi Meganeura Modern

Tak kalah menarik, ilmuwan dari Universitas Kyoto berhasil merekonstruksi serangga raksasa bersayap lebar dari era Carboniferous, yaitu Meganeura, yang memiliki lebar sayap mencapai 70 cm dan bentuk seperti capung modern.

Penelitian ini fokus pada perbandingan struktur sayap antara serangga prasejarah dan spesies capung masa kini. Mereka mengungkap bahwa kadar oksigen yang jauh lebih tinggi di masa lalu memungkinkan ukuran tubuh serangga membesar secara ekstrem.

“Bayangkan ada capung sebesar elang—itulah Meganeura. Evolusi dan kadar oksigen memainkan peran sangat besar dalam membatasi ukuran serangga hari ini,” ujar Prof. Aiko Tanaka dari tim evolusi serangga Kyoto.


Signifikansi Penemuan

PenemuanMakna Ilmiah Utama
Plesiosaur BavariaRekonstruksi perilaku dan ekologi predator laut Jurassic
Mini DinosaurusBukti diversifikasi ukuran dinosaurus dan strategi bertahan
Serangga RaksasaKaitan antara kadar oksigen prasejarah dan ukuran spesies udara

Penemuan-penemuan ini menunjukkan bahwa masih banyak bagian sejarah Bumi yang belum terungkap. Dari kedalaman laut purba hingga dataran Patagonia dan hutan karbon kuno, jejak-jejak kehidupan masa lampau terus membuka jendela baru bagi ilmu pengetahuan.

Dengan teknologi modern seperti pemindaian 3D, isotop geologi, dan analisis genetik purba, dunia paleontologi saat ini berada di era keemasan baru untuk mengeksplorasi sejarah kehidupan di Bumi.

KAPSUL4D

Link Anti Internet Positif : www.ruangmasuk.com
Whatsapp Resmi Kapsul4D : kapsul4d.link/Whatsapp

About the Author

Admin

Administrator

Visit Website View All Posts

Post navigation

Previous: Mitsubishi Destinator Resmi Meluncur di Indonesia
Next: Menteri: Keroncong Harus Dilestarikan oleh Generasi Muda

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related News

RUANGMASUK.COM-2025-11-03T020657.075-1024x529.png
  • SAINS

Penemuan bahwa struktur 3‑D genom tetap ada saat pembelahan sel

Admin November 3, 2025
RUANGMASUK.COM - 2025-11-02T040848.347
  • SAINS

Tes elektro‑kimia baru yang bisa mengambil sidik jari dari selongsong peluru yang terkena panas ekstrem

Admin November 2, 2025
RUANGMASUK.COM-2025-11-01T070909.522-1024x529.png
  • SAINS

penemuan seekor hiu lantern bioluminesen

Admin November 1, 2025

Recent Posts

  • PREDIKSI PERTANDINGAN BOLA 3 – 4 NOVEMBER 2025
  • JADWAL PERTANDINGAN BOLA 3 – 4 NOVEMBER 2025
  • Art Jakarta 2025 – Panggung Besar Ekosistem Seni Indonesia
  • Penemuan bahwa struktur 3‑D genom tetap ada saat pembelahan sel
  • BYD Co Ltd melaporkan penjualan di Oktober turun 12 % dibandingkan tahun lalu

Recent Comments

  1. Gaya Hidup Digital Anak Muda: Antara AI, Sosmed, dan Realita – KAPSUL4D LOUNGE mengenai Sample Page

You may have missed

PREDIKSI-BOLA-1-2-2-1-1
  • PREDIKSI BOLA

PREDIKSI PERTANDINGAN BOLA 3 – 4 NOVEMBER 2025

Admin November 3, 2025
JADWAL-BOLA-3-2-1-1-1-1
  • JADWAL BOLA

JADWAL PERTANDINGAN BOLA 3 – 4 NOVEMBER 2025

Admin November 3, 2025
RUANGMASUK.COM-2025-11-03T020927.391-1024x529.png
  • SENI & BUDAYA

Art Jakarta 2025 – Panggung Besar Ekosistem Seni Indonesia

Admin November 3, 2025
RUANGMASUK.COM-2025-11-03T020657.075-1024x529.png
  • SAINS

Penemuan bahwa struktur 3‑D genom tetap ada saat pembelahan sel

Admin November 3, 2025
Support By KAPSUL4D | MoreNews by AF themes.