
Pacu Jalur Festival Bikin Turis Belanda Terkesima
Riau kembali menjadi sorotan dunia internasional berkat penyelenggaraan Festival Pacu Jalur yang berlangsung meriah. Festival budaya tahunan ini tak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi, tetapi juga berhasil menarik perhatian wisatawan mancanegara. Salah satu turis asal Belanda mengaku sangat terkesima dengan keindahan tradisi tersebut hingga viral di media sosial.
Pesona Budaya yang Unik
Pacu Jalur adalah lomba perahu tradisional khas Kuantan Singingi, Riau, yang menggunakan perahu panjang (jalur) berkapasitas hingga 50–60 orang pendayung. Tradisi ini sudah berusia ratusan tahun dan awalnya digelar untuk memperingati hari-hari besar kerajaan, sebelum akhirnya menjadi agenda budaya nasional.
Bagi wisatawan asing, terutama yang baru pertama kali melihat, festival ini menghadirkan nuansa berbeda. Dentuman musik gondang, sorakan penonton, dan semangat ratusan pendayung yang mengayuh seirama, menciptakan atmosfer luar biasa.
Kekaguman Wisatawan Belanda
Turis asal Belanda yang menyaksikan langsung festival ini mengatakan dirinya merasa “takjub dan bangga” melihat masyarakat Indonesia menjaga tradisi yang begitu kaya makna. Ia juga menilai festival ini tidak hanya sekadar perlombaan, tetapi juga menunjukkan nilai kebersamaan, gotong royong, dan solidaritas yang tinggi.
“Atmosfernya sungguh luar biasa. Rasanya seperti ikut hanyut bersama para pendayung. Saya benar-benar terpesona dengan budaya Indonesia,” ujarnya.
Dampak Ekonomi dan Pariwisata
Festival Pacu Jalur bukan hanya pesta budaya, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif. Ribuan pengunjung yang hadir memenuhi area Kuantan Singingi membawa berkah bagi pelaku UMKM, mulai dari pedagang kuliner, pengrajin, hingga sektor perhotelan. Pemerintah daerah pun menjadikan acara ini sebagai salah satu magnet pariwisata unggulan Riau.
Warisan Budaya yang Mendunia
Dengan perhatian internasional yang terus meningkat, Pacu Jalur berpotensi semakin dikenal dunia. Keunikan tradisi ini bahkan disebut-sebut layak diajukan sebagai warisan budaya takbenda UNESCO, karena mencerminkan nilai persatuan dan kearifan lokal masyarakat Melayu Riau.
Festival Pacu Jalur tahun ini membuktikan bahwa kekayaan budaya Indonesia bukan hanya milik bangsa sendiri, tetapi juga mampu memikat hati wisatawan mancanegara. Dari turis Belanda yang terkesima, dunia kini semakin menoleh ke Riau, tempat budaya dan tradisi berpadu dengan semangat kebersamaan.