
Pemuda Aniaya Ibu Kandung di Bekasi, Aksinya Terekam Kamera dan Bikin Publik Geram
Bekasi, Jawa Barat | 23 Juni 2025
KAPSUL4D Sebuah video mengejutkan viral di media sosial, memperlihatkan seorang pemuda menganiaya ibu kandungnya di sebuah rumah di wilayah Bekasi Timur, Kota Bekasi. Aksi tersebut membuat netizen marah dan mendesak aparat segera bertindak.
Pelaku diketahui bernama Moch Ichsan (25 tahun), sementara korban adalah Ibu S (49 tahun) yang tak lain adalah ibunya sendiri.
Kronologi Kejadian
Video berdurasi sekitar 43 detik itu memperlihatkan Ichsan menampar, mendorong, dan bahkan menendang ibunya sambil mengeluarkan kata-kata kasar. Korban hanya bisa pasrah dan mencoba menenangkan pelaku.
Peristiwa tersebut disebut terjadi pada Sabtu malam (22 Juni 2025). Diduga kuat, kekerasan tersebut terjadi karena masalah uang dan tekanan ekonomi.
Pelaku Ditangkap Polisi
Menindaklanjuti laporan dari warga yang merasa terganggu dan khawatir atas viralnya video tersebut, Polres Metro Bekasi Kota segera bergerak dan menangkap pelaku di kediamannya pada Minggu pagi.
🎙️ Kapolres Bekasi Kombes Dani Prasetyo:
“Pelaku sudah kami amankan dan sedang diperiksa intensif. Kami menjerat pelaku dengan pasal KDRT sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004.”
Ancaman Hukuman
Ichsan terancam hukuman maksimal 5 tahun penjara dan/atau denda maksimal Rp15 juta, tergantung hasil penyidikan dan bukti medis dari pihak korban.
Polisi juga memastikan bahwa kondisi ibu korban kini dalam keadaan stabil dan mendapat perlindungan.
Reaksi Publik
Tagar seperti #Durhaka, #KDRT, dan #PemudaAniayaIbu trending di media sosial, terutama di X (Twitter), TikTok, dan Instagram.
Netizen menyuarakan kemarahan:
“Sekejam apa pun hidup, tidak pantas menyakiti ibu kandung sendiri.”
– @satriabiru“Harus dihukum seberat-beratnya! Jangan kasih ampun.”
– komentar netizen di TikTok
Cermin Krisis Moral?
Kasus ini membuka kembali perbincangan tentang:
- Kesehatan mental anak muda
 - Tekanan ekonomi dalam keluarga
 - Minimnya komunikasi dan edukasi emosi di dalam rumah
 
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa peran keluarga dan kontrol emosi adalah hal penting dalam menghadapi tekanan hidup. Kekerasan, apalagi kepada orang tua, bukanlah solusi.
Hukum akan bertindak tegas, namun masyarakat pun harus introspeksi, membangun ruang aman dalam keluarga untuk berbicara dan saling memahami.