
ππππππππ.- Paris SaintβGermain tampil luar biasa dalam laga babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025, membantai Inter Miami dengan skor telak 4β0 di MercedesβBenz Stadium, Atlanta. Dua gol awal dicetak oleh JoΓ£o Neves pada menit ke-6 dan ke-39, memperkuat dominasi PSG dari awal hingga akhir
Gol ketiga berasal dari gol bunuh diri pemain Miami, TomΓ‘s AvilΓ©s, pada menit ke-44, memperburuk kondisi tim asal MLS itu. Selanjutnya, Achraf Hakimi menutup babak pertama dengan gol keempat tepat sebelum turun minum, memastikan kemenangan telak.
Dijalani dalam tempo tinggi, PSG menunjukkan superioritas teknik dan taktik β terutama di babak pertama, Inter Miami bahkan tak mampu mengancam gawang Donnarumma. Statistik penguasaan bola dan peluang jelas memihak tim Perancis .
Pelatih Luis Enrique menyebut pertandingan ini sebagai nyaris sempurna, karena timnya berhasil menciptakan banyak peluang dan tampil efektif dalam penyelesaian ππππππππ. Sementara pelatih Inter Miami, Javier Mascherano, mengakui kelas dunia PSG dan bangga dengan para pemainnya yang tetap berjuang hingga akhir .
Bagi Lionel Messi, pertandingan ini menjadi malam kelam. Mantan pahlawan Barcelona itu gagal melewati rintangan PSG untuk pertama kalinya sejak Piala Dunia Antarklub 2025 . Ia pun tampak tertekan setelah pertandingan, sempat disaingi para penggemar pink-clad dan pemain PSG pun ditangkap kamera saling memberikan dukungan padanya β¬οΈ .
Kemenangan ini membawa PSG melaju ke perempat final dan akan menanti pemenang laga antara Flamengo dan Bayern Munich, yang akan digelar 5 Juli. PSG menegaskan statusnya sebagai favorit, dengan lini tengah produktif, pertahanan ketat, dan strategi agresif dari Enrique ππππππππ.
Meski tersingkir awal, Inter Miami bisa mengambil pelajaran berharga. Mascherano menganggap ini pengalaman penting bahwa faktor usia bukan halangan, dan laga ini membuktikan profesionalisme para pemain senior di panggung dunia . Messi dan SuΓ‘rez, meski gagal bersinar, tetap memperlihatkan kelas dan semangat juang.
PSG unggul lewat kombinasi tekanan modern dengan moral yang kuat, sementara Inter Miami menunjukkan keberanian namun kalah dalam hal intensitas dan pengalaman. Pertemuan ini mengukir sejarah: PSG mendominasi dan Inter Miami harus menunggu kesempatan untuk bangkit di kompetisi berikutnya.