
AS Blokir Teknologi Tiongkok di Kabel Bawah Laut demi Keamanan Siber
KAPSUL4D Washington, 17 Juli 2025 – Federal Communications Commission (FCC) Amerika Serikat mengumumkan rencana peraturan baru yang melarang instalasi kabel bawah laut atau submarine communication cables ke wilayah AS jika menggunakan teknologi atau perangkat buatan perusahaan-perusahaan Tiongkok seperti Huawei, ZTE, China Telecom, dan China Mobile
Alasan Langkah Ini
- Melindungi Infrastruktur Kritikal
Kabel bawah laut mengangkut sekitar 99% lalu lintas internet global, sehingga menjadi target utama potensi spionase dan serangan siber - Latar Ancaman Tiongkok
Pemerintah AS menuding Tiongkok sebagai “foreign adversary”, dengan potensi serangan seperti sabbotase (misalnya pemotongan kabel di Laut Baltik dan Kepulauan Matsu, Taiwan) yang bikin khawatir keamanan nasional . - Komponen Keamanan Ekonomi & AI
Kabel ini penting untuk infrastruktur data dan AI generasi baru, mendorong AS untuk melakukan dekopling digital di jaringan komunikasi global .
Rencana Implementasi
| Tahapan | Detail |
|---|---|
| Tanggal Voting | Dijadwalkan pada Agustus 2025 di FCC |
| Isi Peraturan | Melarang lisensi cable landing station (CLS) bagi perusahaan yang terdaftar di “threat list” FCC seperti Huawei, ZTE, China Telecom, China Mobile |
| Konsultasi Publik | FCC membuka feedback publik untuk memperluas dan memperdalam langkah pencegahan |
Implikasi Global
- Perkuat Aliansi Teknologi
Langkah ini mendukung program “America‑First Investment Policy” dan mengutamakan perusahaan AS seperti Google, Meta, Microsoft, dan Amazon melalui proses lisensi yang lebih sederhana asalkan memenuhi syarat keamanan - Kompetisi Infrastruktur Internasional
Aksi ini menjadi bagian dari strategi AS dalam blokade tender proyek kabel global—mirip dengan pembatalan sejumlah proyek kabel yang melibatkan Tiongkok sejak 2020
Reaksi dan Tantangan
- Tiongkok Merespons: Pemerintah Tiongkok memprotes dan menyebut langkah ini “wiilful containment” terhadap teknologinya
- Dampak Bagi Industri Kabel: Konsultan subsea menyebut persaingan ini merubah tatanan industri kabel abad ini menjadi “yang paling geopolitik” dibanding 40 tahun terakhir .
- Resiko Aliansi Global: Inisiatif ini dapat menimbulkan tekanan tinggi bagi negara-negara yang tergantung pada teknologi Tiongkok, namun juga memperkuat kerjasama keamanan teknologi Barat.
Dengan memblokir teknologi Tiongkok di kabel bawah laut, AS memperkuat pertahanan siber dan menempatkan infrastruktur digital sebagai aspek krusial dalam persaingan geo‑teknologi global. Masa depan jaringan komunikasi internasional kini semakin dipengaruhi oleh strategi keamanan dan kepentingan nasional.
Link Anti Internet Positif : www.ruangmasuk.com
Whatsapp Resmi Kapsul4D : kapsul4d.link/Whatsapp