
Viral: Balita Diminta Turun dari Kereta Karena Tak Punya Tiket, KAI Beri Penjelasan
KAPSUL4D Maros, Sulawesi Selatan – Media sosial dihebohkan dengan video viral yang menunjukkan seorang balita diminta turun dari kereta oleh seorang petugas di Stasiun Mandai, Maros, Sulsel, hanya karena tidak memiliki tiket. Kejadian tersebut memicu gelombang reaksi dari netizen, terutama terkait etika penanganan anak di ruang publik dan transportasi umum.
📹 Kronologi Video yang Viral
Dalam video berdurasi sekitar 30 detik itu, terlihat seorang wanita bersama anak balita tengah duduk di dalam kereta. Petugas kemudian datang dan menyuruh mereka turun dengan nada tinggi karena si balita dianggap tidak memiliki tiket resmi.
Suara dalam video juga memperlihatkan penumpang lain yang mempertanyakan sikap petugas, karena anak di bawah umur biasanya mendapat keringanan atau bahkan bebas tiket di beberapa moda transportasi.
“Baru pertama kali lihat balita disuruh turun dari kereta. Sedih banget,” tulis salah satu komentar warganet di TikTok.
🏢 Tanggapan Resmi dari BPKA dan KAI
Pihak Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan menyatakan bahwa petugas dalam video tersebut bukan merupakan pegawai tetap PT KAI, melainkan tenaga outsourcing. Saat ini, internal sedang melakukan penyelidikan mendalam terhadap petugas tersebut.
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan klarifikasi bahwa anak usia di bawah 3 tahun memang diperbolehkan naik kereta tanpa tiket, asalkan duduk di pangkuan orang tua atau wali.
“Kami mohon maaf atas kejadian ini dan akan meningkatkan pelatihan petugas di lapangan, terutama dalam hal pelayanan kepada penumpang rentan seperti anak-anak,” ujar humas KAI Wilayah Makassar.
💬 Reaksi Warganet dan Publik
- Banyak netizen menyebut insiden ini mencerminkan minimnya empati dari oknum petugas.
- Topik ini sempat trending dengan tagar #BalitaNaikKereta di beberapa platform media sosial.
- Beberapa figur publik turut menyayangkan kejadian ini, dan menyerukan adanya pelatihan ulang untuk petugas layanan publik di sektor transportasi.
✅ Kesimpulan
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa aturan teknis tak boleh mengabaikan sisi kemanusiaan. PT KAI dan mitranya diharapkan dapat memperbaiki sistem perekrutan, pelatihan, dan kontrol kualitas pelayanan agar insiden serupa tak terulang.