
Banjir dan Longsor Terjang Misool Utara, Raja Ampat: Ratusan Rumah Rusak, Jembatan Putus
📍 Raja Ampat, Papua Barat Daya | 23 Juni 2025
KAPSUL4D Hujan deras yang mengguyur wilayah Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat, sejak Sabtu malam menyebabkan banjir besar disertai tanah longsor yang menerjang pemukiman warga dan fasilitas umum.
Data dari BPBD Papua Barat Daya menyebutkan bahwa sedikitnya 215 rumah warga terdampak, dan dua jembatan penghubung antar kampung putus total, sehingga menyulitkan akses bantuan logistik ke lokasi bencana.
🕐 Kronologi Kejadian
Hujan dengan intensitas tinggi mulai turun sejak pukul 19.00 WIT, Sabtu (22/6). Dalam waktu kurang dari 5 jam, air sungai di kawasan Kampung Lilinta dan Gamta meluap dan masuk ke rumah-rumah warga.
Sekitar pukul 01.00 WIT dini hari, longsor besar terjadi di lereng bukit sekitar kawasan Gamta, membawa material tanah dan batu ke jalan utama serta permukiman.
🎙️ “Kami terpaksa evakuasi warga ke gedung sekolah dan gereja karena ketinggian air mencapai 1,5 meter,” ujar Yusuf Korain, Kepala Distrik Misool Utara.
📊 Dampak Bencana
- 🏠 215 Rumah tergenang dan rusak ringan-sedang
- 🌉 2 Jembatan penghubung antara kampung putus
- 🧍♂️ 1 warga luka-luka ringan terkena puing saat longsor
- 🛶 Akses ke 3 kampung sementara ditutup
- 🥫 Warga mengalami kekurangan makanan dan air bersih
🚨 Tanggap Darurat
Tim gabungan dari BPBD, TNI-Polri, dan relawan sudah dikerahkan sejak Minggu pagi. Evakuasi dilakukan menggunakan perahu karet dan tali darurat karena beberapa titik tidak bisa dilalui kendaraan.
Dapur umum mulai didirikan, sementara bantuan logistik seperti beras, mie instan, air minum, selimut, dan obat-obatan sudah disalurkan.
🌧️ Penyebab Bencana
BMKG Sorong menyebut, bencana ini dipicu oleh hujan ekstrem akibat fenomena gelombang Rossby Ekuator yang meningkatkan curah hujan di wilayah timur Indonesia. Tanah yang labil serta minimnya drainase memperparah kondisi.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, karena potensi hujan deras dan longsor susulan masih tinggi hingga 25 Juni mendatang. Pihak berwenang juga akan mengevaluasi kebutuhan relokasi warga yang tinggal di daerah rawan longsor.
“Kami akan terus siaga 24 jam untuk memastikan keselamatan warga dan percepatan pemulihan,” – Kepala BPBD Papua Barat Daya.