
Coca‑Cola Kembalikan Soda dengan Gula Tebu AS: Apa Kabar di Balik Keputusan Ini?
🗓️ 22 Juli 2025
KAPSUL4D Coca‑Cola akhirnya mengonfirmasi peluncuran varian cola baru yang dibuat dengan gula tebu AS pada musim gugur 2025. Ini menanggapi pernyataan Presiden Donald Trump yang sempat menyebut bahwa perusahaan akan melakukan perubahan ini. Produk baru ini akan melengkapi (bukan menggantikan) varian tradisional yang selama ini menggunakan sirup jagung tinggi fruktosa (HFCS) di pasar AS
Latar Belakang Perubahan dan Reaksi
- Trump di Truth Social menyatakan bahwa Coca‑Cola berkomitmen untuk menggunakan “REAL Cane Sugar” menggantikan HFCS dalam resep AS. Coca‑Cola menanggapinya dengan menyampaikan rencana inovasi produk, termasuk kemungkinan varian manis alternatif. Beberapa minuman mereka, seperti Simply Lemonade dan Honest Tea, telah menggunakan gula tebu sejak lama
- CEO James Quincey menyatakan bahwa perusahaan ingin memenuhi preferensi konsumen akan pengalaman rasa yang berbeda dan lebih alami
- Beverage lain seperti PepsiCo dan Dr Pepper juga telah menjual varian cola dengan gula tebu sejak 2009, termasuk Pepsi “Made with Real Sugar”
Dampak Ekonomi & Industri
- Biaya produksi meningkat: Gula tebu jauh lebih mahal daripada HFCS. Tim analis memperkirakan pengeluaran tahunan Coca‑Cola bisa meningkat hingga US$600–900 juta, tergantung volume pembelian gula tebu
- Harga jual kemungkinan naik: Konsumen mungkin harus membayar 10% lebih tinggi, seperti kenaikan sekitar US$20 per tahun untuk peminum rutin soda 350 ml per hari
- Risiko bagi petani jagung AS: Penggunaan HFCS menopang pendapatan petani jagung. Jika beralih ke gula tebu, diperkirakan akan ada kerugian ribuan pekerjaan dan penurunan pendapatan pedesaan hingga USD 5 miliar setiap tahun
- Keterbatasan pasokan lokal: AS hanya menghasilkan sebagian gula tebu domestik, sehingga perlu impor besar-besaran, yang bisa terkendala tarif tinggi terhadap negara seperti Brasil
Tanggapan Ahli & Publik
- Beberapa pakar kesehatan memperingatkan bahwa meskipun gula tebu dianggap lebih alami, tetap merupakan tambahan gula yang berpotensi meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular. Tidak ada manfaat kesehatan jelas dibandingkan HFCS
- Asosiasi produsen jagung AS mengecam wacana penggantian ini, menyebutnya sebagai langkah yang bisa merugikan pertanian nasional tanpa kontribusi positif secara nutrisi
- Di sisi lain, sebagian konsumen—terutama penggemar varian Mexican Coke—menyambut baik langkah ini sebagai pilihan rasa dan nilai nostalgia kemasan botol kaca yang menggunakan gula tebu asli
Ringkasan Singkat
| Aspek | Rincian |
|---|---|
| Produk baru | Coca‑Cola varian dengan gula tebu AS, diluncurkan musim gugur 2025 |
| Resep asli tetap | HFCS tidak akan digantikan, varian dengan gula tebu jadi tambahan pilihan |
| Biaya produksi | Potensi kenaikan biaya hingga USD 900 juta per tahun |
| Dampak terhadap petani AS | Penurunan permintaan HFCS bisa memengaruhi pendapatan jagung domestik |
| Dinamika pasar | Permintaan konsumen untuk produk lebih “alami” menguat |
| Tanggapan kesehatan | Tetap waspada akan risiko kesehatan akibat gula tambahan |
Coca‑Cola memperluas portofolio produknya dengan memproduksi varian cola menggunakan gula tebu AS. Langkah ini bukan reformulasi seluruh produk, melainkan strategi diversifikasi untuk memenuhi preferensi konsumen terhadap opsi rasa tradisional. Namun, perubahan ini datang dengan konsekuensi biaya tinggi, dampak terhadap pertanian domestik, dan masih menjadi kontroversi dari sisi kesehatan.
Link Anti Internet Positif : www.ruangmasuk.com
Whatsapp Resmi Kapsul4D : kapsul4d.link/Whatsapp