
KAPSUL4D Elon Musk Akui Ada Rival AI dengan Peluang Paling Dominan Saat Ini
Jakarta, 16 Agustus 2025 — CEO Tesla dan pendiri xAI, Elon Musk, secara mengejutkan mengakui bahwa ada satu perusahaan teknologi yang menurutnya memiliki peluang terbesar untuk menjadi pemimpin dalam industri kecerdasan buatan (AI) global. Pernyataan ini memicu diskusi hangat di kalangan pengamat teknologi, mengingat Musk biasanya dikenal sebagai sosok yang percaya penuh pada keunggulan proyek-proyeknya sendiri.
Dalam sebuah wawancara eksklusif, Musk mengatakan bahwa meskipun xAI berkembang pesat dengan produk unggulannya Grok, ia menilai salah satu rival besar di industri AI memiliki “kombinasi inovasi, kecepatan eksekusi, dan basis data yang luar biasa” yang dapat menjadikannya penguasa pasar dalam beberapa tahun ke depan.
“Mereka memiliki tim engineering yang sangat solid, infrastruktur komputasi raksasa, dan kemampuan membangun model bahasa skala besar yang terus berevolusi. Jika mereka bisa mempertahankan momentum, mereka berpotensi menjadi pemain nomor satu di dunia,” ujar Musk.
Meski tidak menyebut nama secara langsung, banyak pihak menduga yang dimaksud Musk adalah perusahaan besar seperti OpenAI, Google DeepMind, atau bahkan Anthropic, yang selama ini menjadi pesaing utama xAI dalam pengembangan Large Language Model (LLM).
Persaingan Ketat di Industri AI
Industri AI saat ini tengah memasuki fase percepatan luar biasa. Perusahaan teknologi berlomba menghadirkan model AI yang lebih cerdas, efisien, dan aman digunakan. Kekuatan komputasi (compute power), data berkualitas tinggi, serta inovasi dalam arsitektur model menjadi faktor penentu dominasi pasar.
Musk, yang pernah menjadi salah satu pendiri OpenAI sebelum akhirnya keluar, kini berupaya mengarahkan xAI menjadi penantang serius. Grok, chatbot AI buatan xAI, telah terintegrasi dengan platform X (sebelumnya Twitter) dan digunakan oleh jutaan pengguna. Namun, ia mengakui bahwa pertempuran ini bukan hanya soal siapa yang memulai lebih awal, tetapi siapa yang bisa berkembang lebih cepat.
Tantangan dan Masa Depan
Menurut analis teknologi, pengakuan Musk ini menunjukkan bahwa persaingan AI bukan sekadar adu produk, tetapi juga soal strategi jangka panjang, pendanaan, dan akses ke sumber daya. Perusahaan yang mampu menggabungkan teknologi mutakhir dengan distribusi luas kemungkinan akan menjadi pemenang.
Pasar AI global sendiri diperkirakan akan bernilai lebih dari USD 1,8 triliun pada 2030, didorong oleh adopsi AI di sektor bisnis, pendidikan, kesehatan, hingga eksplorasi luar angkasa—bidang yang juga menjadi fokus Musk.
Link Anti Internet Positif : www.ruangmasuk.com
Whatsapp Resmi Kapsul4D : kapsul4d.link/Whatsapp