
Hari Terpendek di Dunia: Fenomena Langka antara 27 Juli – 5 Agustus 2025
KAPSUL4D Fenomena astronomi unik diperkirakan akan terjadi di akhir Juli hingga awal Agustus 2025. Para ilmuwan memprediksi bahwa selama periode 27 Juli hingga 5 Agustus, panjang hari di Bumi akan sedikit lebih pendek dari biasanya, bahkan tercatat lebih singkat dari 24 jam — meskipun hanya selisih sekitar 1,3 hingga 1,6 milidetik.
Apa yang Menyebabkan Hari Lebih Pendek?
Fenomena ini terjadi karena rotasi Bumi mengalami percepatan sementara, yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor:
- Interaksi Gravitasi Bulan dan Matahari
Tarikan gravitasi Bulan dan Matahari memengaruhi dinamika rotasi Bumi secara halus, khususnya saat posisi keduanya berada pada konfigurasi tertentu. - Perubahan Inti Bumi
Gerakan fluida di dalam inti Bumi, serta interaksi antara mantel dan inti dalam, dapat mempercepat atau memperlambat putaran planet ini. - Pergerakan Atmosfer dan Pasang Surut Lautan
Fluktuasi cuaca ekstrem, angin besar, dan pasang surut laut juga ikut memberi kontribusi terhadap kecepatan rotasi.
Seberapa Pendek Hari Itu?
Normalnya, satu hari berlangsung selama 86.400 detik (24 jam). Namun selama periode tersebut, satu hari diprediksi hanya berlangsung sekitar:
- 86.398,4 hingga 86.398,7 detik,
- Artinya lebih pendek sekitar 1,3 – 1,6 milidetik dari standar waktu UTC.
Walaupun tidak terasa dalam kehidupan sehari-hari, perbedaan ini sangat signifikan bagi ilmuwan yang bekerja dengan sistem navigasi satelit, pengukuran waktu presisi tinggi, dan teknologi komunikasi global.
Apakah Ini Pernah Terjadi Sebelumnya?
Ya. Fenomena hari yang lebih pendek sudah pernah terjadi beberapa kali, namun tidak seintens tahun 2025. Salah satu rekor sebelumnya terjadi pada 29 Juni 2022, ketika hari tercatat 1,59 milidetik lebih pendek dari biasanya.
Kini, dengan rentetan hari-hari pendek berturut-turut pada akhir Juli hingga awal Agustus 2025, para ilmuwan memperkirakan ini bisa menjadi rekor terpanjang hari-hari singkat dalam sejarah pencatatan waktu modern.
Apakah Ini Berbahaya?
Tidak. Percepatan rotasi Bumi dalam skala milidetik tidak berdampak langsung pada kehidupan manusia secara fisik. Namun, sistem seperti:
- Satelit navigasi (GPS),
- Komunikasi global berbasis waktu akurat,
- Server dan basis data besar,
…semuanya mungkin harus menyesuaikan sistem waktu, terutama jika fenomena ini terus berulang atau menjadi lebih ekstrem di masa depan.
Hari-hari antara 27 Juli hingga 5 Agustus 2025 menjadi sorotan ilmiah karena merupakan periode unik di mana Bumi berputar lebih cepat dari biasanya, menciptakan hari-hari yang sedikit lebih singkat. Meskipun tak terasa bagi kita, bagi dunia sains dan teknologi, fenomena ini menjadi catatan penting dalam pemantauan ritme alam semesta.
KAPSUL4D – Tempat Taruhan Betting Bola Terpercaya Dengan Bonus Cashback Terbesar Hingga 15%
Link Anti Internet Positif : www.ruangmasuk.com
Whatsapp Resmi Kapsul4D : kapsul4d.link/Whatsapp