
KAPSUL4D,Medan, 24 Agustus 2025 — Di tengah maraknya budaya konsumtif dan gaya hidup serba mewah, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa hidup sederhana justru dapat membuat seseorang merasa lebih bahagia dan puas dengan kehidupannya.
Sebuah studi yang dilakukan oleh tim psikolog dari University of California menemukan bahwa orang yang mengurangi pengeluaran untuk hal-hal material, serta lebih fokus pada kebutuhan dasar dan pengalaman hidup, menunjukkan tingkat kebahagiaan 25% lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang menjalani gaya hidup konsumtif.
Menurut Dr. Ellen Price, salah satu peneliti utama, konsumtif berlebihan seringkali hanya memberi kepuasan sesaat. “Barang baru memang memberi rasa senang, tapi itu cepat hilang. Sementara kesederhanaan memberi ruang untuk menghargai hal kecil, membangun hubungan sosial yang sehat, dan mengurangi stres finansial,” ujarnya.
Fenomena ini juga mulai terlihat di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk Medan. Generasi muda yang sebelumnya identik dengan hedonisme kini mulai melirik tren hidup minimalis, mengutamakan tabungan, investasi, serta kegiatan yang lebih bermakna dibandingkan sekadar belanja barang branded.
Psikolog lokal, Dr. Ratna Sari, menambahkan bahwa hidup sederhana juga berdampak positif pada kesehatan mental. “Ketika seseorang tidak terjebak dalam siklus beli-buang, mereka lebih tenang, fokus, dan jarang mengalami kecemasan akibat tekanan gaya hidup,” jelasnya.
Temuan ini menjadi tantangan bagi masyarakat modern untuk menyeimbangkan kebutuhan hidup dengan arus konsumerisme yang semakin kuat. Alih-alih mengukur kebahagiaan dari barang yang dimiliki, para ahli mendorong masyarakat untuk lebih menghargai pengalaman, hubungan sosial, dan kesehatan.
Ingin informasi lebih lanjut kunjungi KAPSUL CUAN.