
KAPSUL4D , 25 Juni 2025 — Tim eksplorasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan temuan potensi cadangan uranium dan thorium di kawasan pedalaman Kalimantan Tengah. Temuan ini disebut-sebut sebagai salah satu yang paling menjanjikan di Asia Tenggara dalam satu dekade terakhir.
🧪 Potensi Bahan Baku Energi Nuklir
Penemuan ini terjadi setelah pengujian georadiasi dan sampling tanah di wilayah Kabupaten Gunung Mas. Dari hasil analisis laboratorium, batuan mengandung:
- Uranium (U3O8) sebanyak 1.100 ppm (part per million)
- Thorium (ThO2) hingga 2.000 ppm
Angka ini melampaui ambang layak untuk eksplorasi skala industri.
“Ini bukan hanya temuan geologi, ini peluang nasional,” kata Dr. Ahmad Kurnia, Kepala Pusat Teknologi Nuklir BRIN. “Indonesia bisa menjadi pemain penting dalam pengembangan energi nuklir bersih di masa depan.”
🌍 Implikasi Strategis: Energi Bersih & Kedaulatan Teknologi
Temuan ini dinilai sangat krusial di tengah:
- Kebutuhan transisi energi dari batu bara ke sumber daya rendah karbon
- Kenaikan permintaan energi listrik nasional pasca 2040
- Kesiapan Indonesia membangun Reaktor Modular Kecil (SMR) berbasis thorium
Kementerian ESDM bahkan telah menjalin kontak awal dengan mitra dari Finlandia, Korea Selatan, dan Tiongkok untuk studi lanjutan.
🛑 Aspek Lingkungan & Kearifan Lokal
Namun, temuan ini juga menimbulkan kekhawatiran dari masyarakat adat dan aktivis lingkungan.
“Kami tidak ingin hutan adat dirusak oleh tambang bahan radioaktif,” ujar Yanti Dayak, perwakilan LSM WALHI Kalimantan.
BRIN menyatakan bahwa semua proses akan mengikuti kaidah IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional) serta mengedepankan keterlibatan masyarakat lokal.
📈 Indonesia dan Masa Depan Nuklir
| Elemen | Data |
|---|---|
| Lokasi temuan | Gunung Mas, Kalimantan Tengah |
| Kandungan uranium | ±1.100 ppm |
| Kandungan thorium | ±2.000 ppm |
| Potensi eksplorasi | Skala industri (2027–2030) |
| Relevansi | Sumber bahan SMR (reaktor modular kecil) |
| Target operasional | 1 reaktor thorium pada 2035 |
🔍 Kesimpulan
Penemuan bahan baku nuklir di Kalimantan menjadi titik awal peta jalan energi nuklir Indonesia, dengan harapan:
- Meningkatkan kemandirian energi
- Mengurangi emisi karbon
- Mendorong transformasi teknologi dan riset
Namun keberlanjutannya akan sangat tergantung pada transparansi, kajian lingkungan, dan partisipasi masyarakat KAPSUL4D