
Konflik Rusia–Ukraina: Putin Tolak Keanggotaan NATO bagi Ukraina
KAPSUL4D Moskow, 3 September 2025 – Ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali memanas setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyetujui keanggotaan Ukraina dalam aliansi militer NATO. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers menjelang pertemuan puncak Eropa dan kunjungan diplomatik Putin ke Beijing.
“Kami tidak menentang Ukraina menjalin hubungan dengan Uni Eropa, tetapi NATO adalah batas merah bagi kami. Keanggotaan mereka akan mengancam keamanan nasional Rusia,” ujar Putin.
Latar Belakang
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, hubungan kedua negara tetap tegang. Ukraina terus mendorong integrasi dengan aliansi Barat, termasuk NATO, sebagai langkah memperkuat pertahanan nasionalnya. Di sisi lain, Rusia memandang ekspansi NATO ke timur sebagai ancaman langsung terhadap keamanan dan pengaruh regionalnya.
Pernyataan Putin ini muncul bersamaan dengan parade militer besar-besaran di Tiongkok yang memperingati kemenangan China atas Jepang dalam Perang Dunia II, menandakan aliansi strategis Rusia–China. Pakar politik internasional menilai langkah ini sebagai sinyal kuat Rusia terhadap Barat.
Reaksi Internasional
Uni Eropa dan Amerika Serikat menekankan dukungan berkelanjutan kepada Ukraina, tetapi juga menyerukan dialog diplomatik untuk meredam ketegangan. Seorang juru bicara NATO menyatakan:
“Keputusan keanggotaan NATO adalah hak kedaulatan Ukraina. Namun, kami tetap mendorong penyelesaian damai atas konflik yang sedang berlangsung.”
Dampak Potensial
Penolakan Rusia terhadap keanggotaan NATO bisa memperpanjang ketegangan militer di wilayah Donbas dan Krimea. Selain itu, hal ini juga berpotensi memicu perlombaan persenjataan regional serta memengaruhi dinamika geopolitik Eropa Timur dan Asia Tengah.
Pandangan Pakar
Dr. Irina Belova, analis hubungan internasional dari Universitas Moskow, menekankan pentingnya diplomasi:
“Konflik ini bukan hanya masalah wilayah, tetapi juga isu geopolitik yang kompleks. NATO, Rusia, dan Ukraina harus menemukan mekanisme de‑eskalasi yang dapat diterima semua pihak.”
Masa depan hubungan Rusia–Ukraina tetap tidak pasti. Penolakan Putin terhadap keanggotaan NATO bagi Ukraina menjadi titik kritis dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun, memperlihatkan bahwa ketegangan geopolitik global masih jauh dari selesai.
Link Anti Internet Positif : www.ruangmasuk.com
Whatsapp Resmi Kapsul4D : kapsul4d.link/Whatsapp