
KAPSUL4D Wabah Malaria Mematikan di Provinsi Équateur, DRC — Kasus Tembus 1.000, Kematian Lebih dari 60 Orang
Provinsi Équateur, Republik Demokratik Kongo, Januari–Maret 2025 — Terjadi wabah demam tinggi (febrile illness) di provinsi Équateur yang awalnya misterius, namun akhirnya dikonfirmasi sebagai malaria oleh otoritas setempat dan WHO. Wabah ini mencatat hampir 1.100 kasus dan 60+ kematian, dengan tingkat fatalitas (CFR) sekitar 6,3%
Kronologi & Klaster Geografis
- Awal Januari 2025: Kasus pertama muncul di desa Boloko (Bogomba Health Zone), dengan sekitar 12 kasus dan 8 kematian, dua anak meninggal setelah mengonsumsi bangkai kelelawar
- 9 Februari 2025: Wabah menyebar ke Bomate (Basankusu Health Zone), dengan 943 kasus dan 52 kematian dalam waktu beberapa minggu. Aliran penyakit berkembang sangat cepat, banyak korban meninggal kurang dari 48 jam setelah muncul gejala
Gejala & Investigasi Awal
- Pasien menunjukkan gejala seperti demam, menggigil, nyeri sendi/otot, sakit kepala, muntah, diare, kaku leher, beberapa kasus bahkan mengalami pendarahan internal ringan. Kebanyakan kematian terjadi dalam 1‑2 hari sejak gejala muncul
- Awalnya kasus ini dicurigai sebagai demam berdarah atau penyakit hemoragik seperti Ebola atau Marburg, namun hasil tes laboratorium menegaskan bahwa bukan virus tersebut. Beberapa dugaan lain hingga food poisoning dan meningitis juga diselidiki
Konfirmasi Sebagai Malaria
- Hasil tes laboratorium di akhir Maret 2025 menyatakan bahwa sebagian besar kasus adalah positif malaria: sekitar 78% hasil tes smear positif, dan ~55% rapid diagnostic test (RDT) menunjukkan malaria
- INSP (Institut Nasional Kesehatan Masyarakat Kongo) menyebut wabah ini merupakan serangan malaria yang sangat serius, dengan potensi faktor tambahan seperti keracunan makanan atau air, dan hipotesis co-infeksi lain masih diperiksa lebih lanjut
Upaya Respons & Tantangan
- WHO Regional Office untuk Afrika bersama otoritas lokal segera menerapkan surveilans intensif, memperkuat sistem pelaporan hingga melatih 80 petugas kesehatan komunitas di area terdampak
- Kesulitan logistik dan geografis: desa sangat terpencil, akses terbatas melalui sungai atau jalan rusak, sehingga evakuasi dan distribusi layanan medis sangat menantang
Ringkasan Dampak dan Fakta
| Aspek | Detail | 
|---|---|
| Waktu Kejadian | Januari – Februari 2025 | 
| Lokasi | Desa Boloko & Bomate, Provinsi Équateur, DRC | 
| Kasus Terkonfirmasi | Sekitar 1.096–1.100 kasus | 
| Kematian Tercatat | Lebih dari 60 jiwa | 
| Tingkat Fatalitas | ~6,3% | 
| Penyakit yang Dikonfirmasi | Malaria (dengan kemungkinan faktor tambahan) | 
| Hambatan Penanganan | Keterpencilan geografis, infrastruktur minim | 
Wabah ini menyorot bahaya serius malaria di wilayah terpencil dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan. Meskipun malaria umum di kawasan tersebut, tingginya tingkat kematian memperlihatkan perlunya intervensi lebih cepat serta deteksi dini yang memadai. WHO dan otoritas lokal terus menginvestigasi kemungkinan faktor lain serta memperkuat sistem tanggap darurat.
Link Anti Internet Positif : www.ruangmasuk.com
Whatsapp Resmi Kapsul4D : kapsul4d.link/Whatsapp
 
                         
         
         
                       
                       
                       
        