
KAPSUL4D Ilmuwan Ciptakan Model Embrio Buatan yang Dapat Menghasilkan Sel Darah Manusia
Cambridge, Inggris – 14 Oktober 2025 — Ilmuwan dari Universitas Cambridge mencatat terobosan besar dalam biologi perkembangan manusia dengan menciptakan model embrio buatan yang mampu menghasilkan sel darah di laboratorium. Penemuan ini menjadi langkah penting dalam memahami tahap awal kehidupan manusia tanpa perlu menggunakan sel telur atau sperma.
Meniru Tahapan Awal Kehidupan
Model embrio ini dibuat sepenuhnya dari sel punca (stem cell), yaitu sel yang dapat berkembang menjadi berbagai jenis jaringan tubuh. Para peneliti berhasil membuat struktur yang meniru fase awal perkembangan embrio manusia — antara minggu ke-3 hingga minggu ke-4 setelah pembuahan.
Dalam fase tersebut, embrio buatan ini menunjukkan tanda-tanda pembentukan tiga lapisan germinal utama (ectoderm, mesoderm, dan endoderm), yang masing-masing berkembang menjadi organ tubuh berbeda seperti jantung, otot, dan darah.
Lebih mencengangkan lagi, pada hari ke-8 eksperimen, tim ilmuwan menemukan sel jantung pertama mulai berdenyut, dan pada hari ke-13, sel darah merah primitif mulai terbentuk — sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya di laboratorium.
Tidak Mengandung Plasenta dan Otak
Walau meniru struktur embrio, model ini tidak dapat berkembang menjadi janin utuh. Hal itu karena model ini tidak memiliki plasenta, kantung ketuban, maupun jaringan otak, yang sangat penting dalam perkembangan manusia sebenarnya.
“Tujuan kami bukan menciptakan manusia buatan,” jelas Prof. Magdalena Zernicka-Goetz, pemimpin tim penelitian dari Universitas Cambridge. “Kami ingin memahami bagaimana sel-sel berkomunikasi dan membentuk organ penting pada tahap paling awal kehidupan.”
Manfaat Bagi Dunia Medis
Temuan ini berpotensi merevolusi bidang kedokteran regeneratif dan penelitian penyakit genetik. Dengan mempelajari bagaimana sel darah pertama kali terbentuk, ilmuwan dapat membuka jalan untuk:
- Mengembangkan terapi regeneratif bagi pasien dengan gangguan darah seperti anemia aplastik atau leukemia.
- Memahami penyebab keguguran dini atau cacat lahir yang sering terjadi pada tahap awal kehamilan.
- Meningkatkan teknologi kultur sel untuk menciptakan jaringan manusia secara lebih aman dan etis.
Tantangan Etika
Meski memiliki potensi besar, penelitian ini juga menimbulkan perdebatan etika. Beberapa pihak menyoroti batas moral antara eksperimen ilmiah dan penciptaan kehidupan manusia. Untuk itu, penelitian dilakukan di bawah pengawasan ketat komite bioetika, dan struktur embrio ini hanya dikembangkan hingga hari ke-14, sesuai batas hukum internasional dalam penelitian embrio.
KAPSUL 4D – Tempat Taruhan Betting Bola Terpercaya Dengan Bonus Cashback Terbesar Hingga 15%
Link Anti Internet Positif : www.ruangmasuk.com
Whatsapp Resmi Kapsul4D : kapsul4d.link/Whatsapp