
Panas Ekstrem Percepat Penuaan: Ancaman Baru di Tengah Perubahan Iklim
KAPSUL4D Jakarta, 21 Juli 2025 – Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan panas ekstrem dapat mempercepat proses penuaan biologis tubuh, setara dengan efek negatif dari merokok dan konsumsi alkohol. Temuan ini menambah daftar panjang dampak serius dari perubahan iklim, khususnya terhadap kesehatan manusia.
Studi dan Temuan Ilmiah
Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Tiongkok dan Amerika Serikat menganalisis data dari lebih dari 30.000 orang dewasa di wilayah perkotaan dan pedesaan. Mereka menemukan bahwa:
- Paparan suhu tinggi yang berkepanjangan mengubah ekspresi gen terkait penuaan.
- Terjadi kerusakan pada struktur DNA dan stres oksidatif yang tinggi.
- Panas ekstrem mengganggu kualitas tidur, metabolisme, dan fungsi sistem kekebalan tubuh.
- Secara keseluruhan, mereka yang tinggal di wilayah panas memiliki usia biologis yang lebih tua dibandingkan usia kronologis mereka.
Setara dengan Merokok dan Alkohol
Para peneliti menyimpulkan bahwa dampak panas ekstrem terhadap tubuh bisa setara dengan merokok selama bertahun-tahun atau konsumsi alkohol berlebihan. Dalam jangka panjang, efek ini memicu peningkatan risiko penyakit seperti:
- Penyakit jantung dan stroke
- Diabetes tipe 2
- Gangguan neurodegeneratif (termasuk Alzheimer)
- Gangguan hormon dan fertilitas
Perkotaan Paling Rentan
Kota-kota besar menjadi titik panas (hotspot) dengan paparan suhu ekstrem akibat efek pulau panas perkotaan (urban heat island), minimnya ruang hijau, dan polusi udara. Warga lanjut usia, anak-anak, dan pekerja luar ruangan termasuk yang paling rentan.
Langkah Pencegahan & Adaptasi
Berikut tips untuk mengurangi risiko penuaan akibat panas ekstrem:
- Hindari paparan matahari langsung pada pukul 11.00–15.00.
- Jaga hidrasi, konsumsi air putih secara teratur.
- Gunakan tabir surya SPF 30+ dan pakaian pelindung UV.
- Manfaatkan ruang terbuka hijau atau tempat sejuk saat cuaca ekstrem.
- Hindari aktivitas fisik berat saat suhu sangat tinggi.
Imbauan Ahli
Pakar kesehatan masyarakat mendesak pemerintah dan warga untuk:
- Menyediakan shelter sejuk publik saat gelombang panas.
- Mengedukasi masyarakat tentang bahaya panas ekstrem.
- Mempromosikan gaya hidup adaptif terhadap iklim.
“Panas bukan sekadar tidak nyaman. Ia perlahan-lahan menghancurkan tubuh dari dalam,” ujar Prof. Li Cheng, peneliti utama dari studi ini.
Panas ekstrem kini tak hanya menjadi isu lingkungan, tapi juga ancaman nyata terhadap kesehatan dan penuaan manusia. Adaptasi iklim kini harus dimasukkan sebagai bagian penting dalam strategi anti-aging modern dan kebijakan kesehatan publik global.
Link Anti Internet Positif : www.ruangmasuk.com
Whatsapp Resmi Kapsul4D : kapsul4d.link/Whatsapp