
Peningkatan Kapasitas Perawat & Bidan: Kunci Sukses Transformasi Kesehatan Indonesia
KAPSUL4D Jakarta, 2 Agustus 2025 — Di tengah transformasi besar-besaran sektor kesehatan nasional, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan seperti perawat dan bidan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah. Upaya ini didukung penuh oleh kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan institusi pendidikan kesehatan di dalam negeri.
Fokus Peningkatan: Kualitas & Distribusi
Masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, serta kesenjangan layanan kesehatan di daerah terpencil, mendorong pentingnya kehadiran perawat dan bidan yang kompeten, terlatih, dan merata distribusinya.
Menurut data Kementerian Kesehatan, Indonesia memiliki lebih dari 300.000 perawat dan 180.000 bidan aktif, namun banyak di antaranya belum mendapatkan pelatihan berkelanjutan sesuai standar praktik global.
“Kami tidak hanya fokus pada jumlah, tapi juga kualitas. Pelatihan harus menjawab tantangan lapangan, terutama di daerah 3T,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi, Jubir Kemenkes.
Kolaborasi dengan WHO dan Lembaga Internasional
WHO secara resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah “Southeast Asia Nursing & Midwifery Capacity Hub”, pusat pelatihan regional yang berfokus pada penguatan SDM keperawatan dan kebidanan. Program ini mencakup:
- Pelatihan berbasis kompetensi (kompetensi klinis & manajerial)
- Penguatan kurikulum pendidikan keperawatan dan kebidanan
- Sertifikasi berstandar global
- Digitalisasi pelatihan melalui e-learning
Dr. N. Poedjiastutie, Direktur Keperawatan Kemenkes, menegaskan bahwa ke depan, seluruh tenaga perawat dan bidan wajib mengikuti re-training berkala.
Peran Strategis Perawat dan Bidan
Dalam transformasi layanan primer dan pencegahan penyakit, perawat dan bidan bukan lagi sekadar pendamping medis, tetapi juga:
- Edukator masyarakat (promosi kesehatan, imunisasi, ASI eksklusif)
- Pelaksana skrining dini penyakit tidak menular (PTM)
- Tenaga tanggap darurat di bencana dan daerah konflik
- Pendamping kesehatan mental masyarakat pasca pandemi
Tantangan & Harapan
Meski program ini disambut baik, tantangan masih membayangi: minimnya fasilitas pelatihan di pelosok, kesenjangan akses teknologi, dan kesejahteraan perawat dan bidan yang belum merata.
Namun, banyak pihak optimistis. Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengatakan:
“Dengan dukungan kebijakan dan kolaborasi internasional, kami yakin profesi perawat dan bidan akan naik kelas—bukan hanya dari sisi kemampuan, tapi juga pengakuan dan kesejahteraan.”
Peningkatan kapasitas perawat dan bidan adalah fondasi penting dalam mewujudkan layanan kesehatan yang adil, tangguh, dan berkelanjutan di Indonesia. Mereka adalah ujung tombak perubahan, dari desa hingga kota, dari klinik kecil hingga rumah sakit besar.
Link Anti Internet Positif : www.ruangmasuk.com
Whatsapp Resmi Kapsul4D : kapsul4d.link/Whatsapp