
Pep Guardiola Siapkan Revolusi di Man City: Pemangkasan Skuad & Regenerasi Besar
Tanggal: 3 Juli 2025
Sumber: The Sun, Goal, TransferTalk, Daily Mail
KAPSUL4D Kekalahan yang Jadi Titik Balik
Setelah kekalahan mengejutkan dari Al Hilal dengan skor 3–4 di semifinal Club World Cup 2025, manajer Manchester City, Pep Guardiola, dikabarkan bersiap melakukan perombakan besar-besaran dalam skuad The Citizens.
Pertandingan yang seharusnya mudah justru menjadi alarm bahwa kedalaman skuad City tak lagi efisien, dan beberapa pemain dinilai sudah melewati masa keemasannya.
Siapa yang Akan Dilepas?
Menurut laporan dari internal klub, beberapa nama bintang senior yang terancam masuk daftar jual:
- Jack Grealish – dinilai terlalu inkonsisten musim ini dan jarang menjadi pilihan utama.
- Kyle Walker – usia dan kebugaran menjadi pertimbangan utama, meski perannya di ruang ganti sangat kuat.
- Kalvin Phillips – gagal memenuhi ekspektasi sejak bergabung dari Leeds, minim kontribusi dalam laga besar.
- Sergio Gomez & Joao Cancelo – keduanya kemungkinan besar akan dijual permanen atau dipinjamkan kembali.
Visi Pep: “Lebih Ramping, Lebih Dinamis”
Guardiola ingin membangun skuad yang:
- Lebih ramping (jumlah pemain tidak sebanyak sekarang, agar lebih fokus).
- Lebih fleksibel secara taktik, mampu bermain di banyak sistem (3 bek, false 9, sayap tinggi).
- Lebih muda dan lapar juara, dengan menekankan pemain akademi dan rekrutan muda potensial.
Rencana Pembelian & Regenerasi
Man City kabarnya menargetkan:
- Lamine Yamal (Barcelona) – wonderkid Spanyol, meski sulit didatangkan.
- Florian Wirtz (Leverkusen) – pemain serba bisa yang bisa menjadi suksesor De Bruyne.
- Jeremie Frimpong (Leverkusen) – sebagai opsi pengganti Walker di posisi bek kanan.
- Eberechi Eze (Crystal Palace) – masuk radar sebagai gelandang kreatif.
Sementara dari akademi, pemain muda seperti Rico Lewis, Oscar Bobb, dan Micah Hamilton akan mendapatkan lebih banyak menit bermain.
Komentar Pep Guardiola
“Kami harus melangkah ke tahap selanjutnya. Klub ini butuh dinamika baru. Saya ingin tim ini lapar, bukan kenyang.”
– Pep Guardiola, usai kalah dari Al Hilal
Pernyataan itu mengindikasikan bahwa perubahan bukan hanya soal pemain, tetapi juga mentalitas dan semangat juang di lapangan.
Statistik Menurun?
Musim 2024/25 menjadi salah satu yang terburuk bagi Guardiola sejak melatih Man City:
- Gagal juara Premier League (runner-up di bawah Arsenal).
- Tersingkir di perempat final Liga Champions.
- Kalah di semifinal Piala Dunia Antarklub.
- Hanya menjuarai Community Shield.
Apa Artinya Bagi Fans?
Bagi fans City, ini adalah kabar yang mengguncang namun juga menjanjikan. Banyak yang berharap Guardiola membangun kembali era dominasi dengan wajah baru yang lebih segar.
Setelah delapan tahun mendominasi Inggris dan Eropa, Guardiola menyadari bahwa Man City perlu revolusi internal. Dengan memotong pemain senior, mengangkat talenta muda, dan mencari energi baru di pasar transfer, City tampaknya siap memasuki era baru—dan dunia sepak bola menantikan apa hasilnya.
Link Anti Internet Positif : www.ruangmasuk.com
Whatsapp Resmi Kapsul4D : kapsul4d.link/Whatsapp