
Percepatan Rotasi Bumi Terjadi di Juli–Agustus: Hari Menjadi Lebih Pendek
KAPSUL4D Jakarta, 4 Agustus 2025 — Para ilmuwan mencatat bahwa selama bulan Juli hingga awal Agustus 2025, rotasi Bumi mengalami percepatan yang menyebabkan hari-hari menjadi sedikit lebih pendek dari biasanya. Fenomena ini mengejutkan para peneliti waktu dan geofisika, serta memicu perhatian di kalangan ilmuwan teknologi presisi seperti operator GPS dan sistem satelit.
Berapa Lama Hari Menjadi Lebih Pendek?
Menurut laporan dari Time and Date dan observatorium geodesi internasional, panjang hari secara rata-rata berkurang sekitar:
- 1,3 hingga 1,5 milidetik (ms) lebih cepat dari 86.400 detik standar (1 hari).
- Hari terpendek tahun ini tercatat pada 27 Juli, di mana durasinya hanya 86.398,5 detik.
Apa Penyebabnya?
Para peneliti mengaitkan fenomena ini dengan kombinasi faktor-faktor geofisika, antara lain:
- Interaksi Gravitasi Bulan dan Matahari
Perubahan posisi Bulan yang sedang mengalami “standstill” maksimum menyebabkan tarik-menarik gravitasi yang lebih kuat ke inti Bumi. - Pergerakan Inti Cair Bumi
Aktivitas dalam inti logam cair Bumi berkontribusi pada fluktuasi rotasi, mirip dengan efek giroskopik. - Pencairan Es dan Redistribusi Massa Global
Pemanasan global menyebabkan redistribusi massa dari kutub ke khatulistiwa, yang bisa mempercepat rotasi.
Dampaknya Terhadap Teknologi
Meskipun percepatan ini hanya beberapa milidetik, akurasinya sangat penting untuk sistem-sistem berikut:
- GPS & Navigasi Satelit
Rotasi Bumi yang lebih cepat mengubah koordinat satelit dalam milidetik yang dapat mengakibatkan kesalahan posisi. - Jam Atom & Sinkronisasi Waktu Global
Perlu penyesuaian sistem UTC (Coordinated Universal Time) dalam skenario ekstrem, seperti penambahan atau pengurangan leap second. - Astronomi Presisi & Teleskop Radio
Perubahan kecil bisa berdampak pada pemetaan posisi bintang dan objek langit lainnya.
Apakah Ini Berbahaya?
Para ahli menyebutkan bahwa perubahan ini tidak berbahaya bagi kehidupan sehari-hari, tetapi perlu dicatat dan dimonitor terus karena:
“Perubahan sekecil apa pun dalam rotasi Bumi bisa menjadi indikator penting perubahan dalam sistem planet kita—baik dari sisi iklim, geofisika, hingga perilaku inti Bumi.”
— Dr. Leonid Zotov, Geofisikawan, Universitas Lomonosov
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Jika tren percepatan ini berlanjut, kemungkinan akan terjadi pengurangan “leap second” pertama dalam sejarah di masa depan. Biasanya, leap second ditambahkan untuk menyesuaikan waktu Bumi yang melambat—namun kali ini, waktunya bisa dikurangi.
Rotasi Bumi yang sedikit lebih cepat mungkin terdengar sepele, namun ia mencerminkan dinamika kompleks planet yang kita tempati. Fenomena seperti ini mengingatkan bahwa bahkan hal paling dasar seperti “lamanya satu hari” bisa berubah, dan penting untuk terus dimonitor dalam era digital dan iklim yang berubah cepat ini.
Link Anti Internet Positif : www.ruangmasuk.com
Whatsapp Resmi Kapsul4D : kapsul4d.link/Whatsapp