
Robot Polisi Humanoid & Anjing Robotik Mulai Beroperasi di Indonesia
KAPSUL4D Jakarta, 4 Juli 2025 – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggebrak perhatian publik dengan meluncurkan proyek percontohan penggunaan robot polisi humanoid dan anjing robotik di beberapa kota besar. Program ini merupakan bagian dari strategi transformasi digital Polri dalam menghadapi tantangan kejahatan modern, khususnya di bidang narkotika, keamanan lalu lintas, dan patroli kota.
Siapa Mereka: Polisi AI & Anjing Metalik
- Robot Polisi Humanoid
- Tinggi sekitar 160 cm
- Dilengkapi kamera pengenal wajah (face recognition), sensor suara, dan AI pemroses data real-time
- Mampu berbicara dalam dua bahasa (Indonesia-Inggris)
- Diprogram untuk mengenali perilaku mencurigakan dan menyapa warga dengan sapaan sopan
- Anjing Robotik Polisi (K9-Bot)
- Berbentuk seperti anjing Boston Dynamics
- Dilengkapi kamera 360°, pemindai suhu, dan sensor gerak
- Mampu menyusuri gang sempit, lorong gelap, dan mendeteksi zat ilegal (narkoba/senjata)
Tujuan Utama Proyek Ini
Kepolisian menyebut teknologi ini sebagai bagian dari program “Polisi Digital 5.0”, dengan fokus pada:
- Pengawasan area publik tanpa intervensi manusia langsung
- Pemantauan lalu lintas padat dan lokasi rawan kriminalitas
- Respon cepat terhadap panggilan darurat
- Efisiensi pengawasan tahanan dan lokasi strategis seperti stasiun, bandara, dan pelabuhan
Proyek Kolaborasi
Teknologi ini dikembangkan bekerja sama dengan:
- Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
- BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)
- Start-up teknologi lokal dan mitra Korea Selatan & Jepang
Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, program ini merupakan bagian dari peta jalan Polri dalam menciptakan “Satuan Keamanan Pintar” untuk menghadapi ancaman era digital.
Viral di Media Sosial
Cuplikan robot-robot ini mulai beredar di media sosial sejak 3 Juli malam. Banyak netizen menyamakan mereka dengan karakter dari film “Robocop” atau unit tempur AI di “Metal Gear Solid.” Namun, beberapa juga menyuarakan kekhawatiran soal etika dan privasi, terutama soal pemindaian wajah massal dan penggunaan AI tanpa transparansi.
“Keren sih. Tapi kalau salah data dan kita ditangkap robot, siapa yang tanggung jawab?” – komentar akun @nugraharizki di X (Twitter)
Tantangan ke Depan
Meski menuai pujian, ada beberapa tantangan penting yang diakui Polri:
- Risiko keamanan siber bila robot diretas
- Biaya pemeliharaan tinggi
- Ketergantungan pada jaringan dan sinyal stabil
- Perlu SOP baru untuk integrasi robot–manusia
Polri berjanji akan mengadakan pelatihan personel manusia yang bertugas mengawasi interaksi robot agar tetap beretika dan adil.
Masa Depan Polisi Digital di Indonesia
Jika uji coba ini sukses, robot polisi akan mulai digunakan secara masif di:
- Bandara Soekarno-Hatta dan YIA Jogja
- Jalan protokol Jakarta, Surabaya, dan Bandung
- Posko patroli Polda Metro dan BNN
Polri juga tengah menjajaki penggunaan drone AI dan “Polisi Virtual Drone” untuk pengawasan kerumunan saat konser, pemilu, dan demonstrasi.
Peluncuran robot polisi humanoid dan anjing robotik merupakan tonggak baru keamanan berbasis teknologi di Indonesia. Meski terkesan futuristik, proyek ini tetap memerlukan pengawasan publik, regulasi etis, dan jaminan akuntabilitas agar tidak menjadi “robot tanpa hati nurani
Link Anti Internet Positif : www.ruangmasuk.com
Whatsapp Resmi Kapsul4D : kapsul4d.link/Whatsapp