
KAPSUL4D – Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan semakin agresif dalam upaya memperluas kendali wilayah di Ukraina, meski tekanan internasional kian meningkat. Bahkan, muncul sinyal bahwa Kremlin tak gentar menghadapi potensi kembalinya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat dalam pemilu mendatang.
Langkah militer Rusia di Ukraina timur dan selatan semakin intensif dalam beberapa pekan terakhir. Wilayah seperti Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kharkiv kembali menjadi titik panas dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.
🔥 Tak Gentar Hadapi Trump
Kembalinya Donald Trump ke panggung politik Amerika Serikat memunculkan spekulasi besar. Sebab, selama masa jabatan pertamanya, Trump dikenal memiliki hubungan yang kompleks—bahkan cenderung lunak—terhadap Rusia dan Putin. Namun kini, banyak analis memperkirakan bahwa Trump bisa mengambil pendekatan berbeda jika kembali menjabat, termasuk tekanan keras terhadap Moskow.
Namun, menurut pengamat hubungan internasional Rusia, langkah-langkah militer terbaru Kremlin menunjukkan bahwa Putin tak menganggap ancaman Trump sebagai penghalang utama. Bahkan sebaliknya, Rusia tampak ingin mengamankan lebih banyak posisi strategis sebelum dinamika politik AS berubah pada 2025.
“Putin tahu betul bahwa masa depan hubungan dengan AS bisa bergeser, tapi dia tak menunggu — dia mempercepat langkah,” ujar Dr. Andrei Sokolov, analis geopolitik di Moskow.
🪖 Serangan Rusia Semakin Masif
Pasukan Rusia dilaporkan terus menambah tekanan di garis depan Ukraina, terutama di sekitar wilayah Avdiivka dan Kupiansk. Serangan drone, artileri, dan roket dilakukan hampir setiap hari.
Ukraina sendiri menghadapi tantangan besar akibat minimnya bantuan militer dari Barat, serta keterbatasan logistik dan amunisi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui bahwa negaranya menghadapi masa-masa tersulit sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.
🌍 Dunia Internasional Menyorot Perkembangan
Negara-negara NATO dan Uni Eropa kembali menyerukan sanksi tambahan terhadap Rusia serta dukungan militer baru bagi Ukraina. Namun, efek jangka pendek dari langkah diplomatik ini belum terlihat signifikan di lapangan.
Analis Barat menyebut bahwa Rusia mungkin tengah mencoba menciptakan “fakta di lapangan” sebanyak mungkin, yakni merebut dan mempertahankan wilayah, sebelum ada perubahan kepemimpinan di negara-negara besar seperti AS dan Inggris.
📌 Penutup
Langkah Putin yang semakin gencar memperluas wilayah di Ukraina menunjukkan bahwa konflik ini belum mendekati akhir. Dengan atau tanpa Trump di Gedung Putih, Rusia tampaknya telah menentukan arah dan ambisinya sendiri: memenangkan perang dengan kendali penuh atas wilayah-wilayah strategis.
Situasi ini masih sangat dinamis, dan dunia menanti bagaimana geopolitik global akan berubah pada tahun-tahun mendatang.KAPSUL4D
Link Anti Internet Positif : www.ruangmasuk.com
Whatsapp Resmi Kapsul4D : kapsul4d.link/Whatsapp